Militer China, Selasa (17/9) mengatakan beberapa pesawat tempurnya membuntuti sebuah pesawat militer Amerika Serikat yang melalui Selat Taiwan yang sensitif.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan pesawat Amerika Serikat itu adalah pesawat patroli dan pengintai P-8A Poseidon, yang mampu melakukan perang anti-kapal selam jarak jauh.
Pasukan militer China “mengerahkan pesawat tempur untuk membuntuti dan memantau penerbangan pesawat AS dan menanggapinya sesuai dengan aturan hukum,” ujar Li Xi, seorang kolonel senior dan juru bicara komando tersebut. Ditambahkannya, “pasukan komando teater akan tetap siaga dan dengan tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas regional.”
Angkatan Laut Amerika Serikat belum mengomentari insiden tersebut.
BACA JUGA : Beragam Kelebihan Okewla sebagai Situs Bo Togel dan Agen Togel Terpercaya
China mengklaim Pulau Taiwan yang diperintah sendiri sebagai wilayahnya dan menentang patroli negara lain di perairan yang memisahkannya dari pulau itu.
Jerman pada hari Jumat lalu (13/9) mengirimkan dua kapal perang melalui Selat Taiwan dalam transit pertamanya di perairan yang disengketakan dalam lebih dari dua dekade terakhir. Langkah Jerman ini menuai kecaman dari Beijing.
Pada tahun 2001, sebuah pesawat pengintai Amerika Serikat dan pesawat tempur angkatan laut China bertabrakan di udara dekat provinsi pulau Hainan, yang mengakibatkan kematian pilot China. Amerika Serikat mengatakan bahwa pesawatnya berada di wilayah udara internasional dan kecelakaan tersebut merupakan hasil dari penerbangan yang sembrono dari pihak China. [em/ab]