sagliknotu.com-Tiga pengacara yang pernah mewakili mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny diadili di Rusia, Kamis (12/9), sebagai bagian dari tindakan keras tanpa henti oleh Kremlin terhadap perbedaan pendapat yang dalam beberapa tahun terakhir mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sejak zaman Soviet.
Vadim Kobzev, Igor Sergunin, dan Alexei Liptser ditangkap pada Oktober 2023 atas tuduhan terlibat dengan kelompok ekstremis. Kasus ini secara luas dilihat sebagai cara untuk meningkatkan tekanan terhadap musuh bebuyutan Kremlin pada saat itu, dan sekaligus mencegah para pengacara di negara Beruang Merah itu agar tidak menangani kasus-kasus politik.
Saat mereka ditangkap, Navalny sedang menjalani hukuman penjara selama 19 tahun atas beberapa dakwaan kriminal, termasuk ekstremisme. Tuduhan ekstremisme terhadap politisi oposisi itu berasal dari putusan pengadilan pada tahun 2021 yang melarang organisasi-organisasinya di Rusia, Foundation for Fighting Corruption dan jaringan kantor regionalnya yang luas, karena dinilai sebagai kelompok ekstremis.
Keputusan yang membuat siapa pun yang terlibat dengan organisasi-organisasi tersebut dapat dituntut, telah dikecam oleh para kritikus Kremlin sebagai tindakan bermotif politik dan dirancang untuk melumpuhkan aktivitas politik Navalny.
BACA JUGA : Okewla – Daftar Link Togel Online & Situs Togel Terpercaya Hadiah 4D 10 Juta
Menurut sekutu Navalny, pihak berwenang menuduh para pengacara menggunakan status mereka sebagai pengacara pembela untuk memberikan surat-surat dari politisi yang dipenjara itu kepada timnya, yang secara efektif menjadi perantara antara Navalny dan apa yang mereka anggap sebagai “kelompok ekstremis”.
Navalny Meninggal Mendadak di Penjara
Navalny adalah seorang aktivis antikorupsi berusia 47 tahun dan penentang keras Presiden Vladimir Putin, yang ditangkap pada Januari 2021 sekembalinya dari Jerman, di mana ia sedang memulihkan diri dari serangan racun saraf. Navalny menuduh Kremlin berada di balik serangan itu.
Secara tiba-tiba, pada bulan Februari 2024, Navalny meninggal di balik jeruji besi. Tim pengacara Navalny dan istrinya Yulia Navalnaya menyebut kematiannya sebagai pembunuhan, dan menuduh Kremlin sebagai pihak yang memerintahkan pembunuhan tersebut. Sejumlah pejabat Rusia menolak tuduhan tersebut.
Dua Pengacara Lain Buron
Dua lagi pengacara Navalny masuk dalam daftar orang yang dicari. Salah seorang di antaranya adalah Olga Mikhailova, yang telah membela politisi tersebut selama satu dekade. Olga mengatakan dia telah didakwa secara in absensia dengan tuduhan ekstremisme tidak lama setelah meninggalkan negara itu. Lainnya adalah Alexander Fedulov, yang tahun lalu juga mengatakan bahwa dia tidak lagi berada di Rusia. [em/uh]