Tel Aviv — Ratusan demonstran memblokir jalan utama di Tel Aviv pada Minggu malam (1/9) setelah enam sandera lagi ditemukan tewas di Gaza. Aksi demonstrasi ini berlangsung setelah puluhan ribu warga Israel yang berduka dan marah turun ke jalan-jalan, menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera mencapai gencatan senjata dengan Hamas supaya sisa sandera yang masih ditahan dapat segera dibebaskan.
Demonstrasi ini merupakan demonstrasi terbesar dalam 11 bulan perang dan para demonstran mengatakan hal ini merupakan sebuah titik balik yang mungkin terjadi, meskipun negara ini sangat terpecah belah.
Serikat buruh terbesar di Israel, Histadrut, semakin menekan pemerintah dengan menyerukan pemogokan umum pada hari Senin (2/9), yang pertama sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober yang mengawali perang. Seruan itu ditujukan untuk melumpuhkan atau mengganggu sektor-sektor utama perekonomian Israel, termasuk perbankan, layanan kesehatan dan bandara utama negara itu.
BACA JUGA : Bandar Togel Online Menyediakan Permainan Judi Dari Link Alternatif Situs Toto
Perundingan gencatan senjata sudah berlangsung berbulan-bulan. Banyak yang menyalahkan Netanyahu karena gagal mencapai kesepakatan, dan sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel mendukung hal tersebut. Namun, Netanyahu juga mendapat dukungan signifikan atas strateginya untuk meraih “kemenangan total” melawan Hamas, meskipun itu berarti menomorduakan kesepakatan pembebasan para sandera.
Ribuan orang, yang sebagian diantaranya menangis, juga berkumpul di luar kantor Netanyahu di Yerusalem pada Sabtu malam (31/8). Sementara di Tel Aviv, keluarga para sandera berunjukrasa dengan membawa keranda. [em/ka]