Sagliknotu.com – Perolehan suara PSI dalam Pemilu 2024 versi real count Sirekap KPU melampaui hasil perolehan suara quick count sejumlah lembaga survei.
Berdasarkan data real count KPU, Senin (4/3), yang dimutakhirkan per pukul 11.00 WIB, PSI mendapat suara sebanyak 2.404.270 atau 3,13 persen total suara.
Perolehan suara itu didapat dari 65,80 persen progress Sirekap KPU atau 541.167 TPS dari 823.236 TPS.
Sementara itu, hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan perolehan suara PSI di bawah 3 persen.
Quick count Litbang Kompas misalnya dengan data masuk 99,35 persen mencatat PSI memperoleh suara sebesar 2,81 persen. Kemudian Voxpol dengan data masuk 79,10 persen merekam PSI merengkuh suara sebesar 2,93 persen.
Berdasarkan real count Politika Research and Consulting (PRC) dengan total data masuk 98,67 persen, PSI mendapat 2,78 persen. Lalu hitung cepat Poltracking, PSI mendapat 2,89 persen dari total suara yang masuk 99,30 persen.
Sedangkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan suara masuk 92,15 persen, PSI mendapat 2,90 persen. Terakhir quick count Charta Politika dengan suara masuk 92,3, PSI mendapat 2,95 persen.
Selain itu quick count Indikator Politik Indonesia memperlihatkan suara PSI hanya 2,66 persen. data diambil dar 2.999 TPS dengan jumlah sampel 520.357 suara.
Kemudian hitung cepat LSI Denny JA mencatat suara PSI sebesar 2,71 persen. Data masuk 99.60 persen dengan margin of error kurang lebih 1 persen.
Berdasarkan aturan dalam Undang-undang Pemilu, sebuah partai politik harus melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen untuk lolos ke parlemen.
Perhitungan real count masih terus berlanjut. Sejumlah pihak menyoroti hasil real count KPU karena terjadi kenaikan yang signifikan dari perolehan suara PSI.
Pada Jumat (1/3) pukul 06.00 WIB, saat suara yang tercatat Sirekap 65,34 persen, perolehan suara PSI masih di angka 2.291.882 suara. Kemudian hari ini suara partai yang kini dipimpin anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu mencapai 2.404.270 suara.
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) menilai ledakan suara PSI patut dicurigai meskipun kenaikannya belum sampai 4 persen.
“Tetapi, jika melihat pola loncatnya tidak lazim karena data masuk ke data realcount KPU sudah mencapai 65, 80 persen,” kata Karyono.
Karyono mengingatkan, sejauh ini hasil perhitungan cepat atau quick count selalu presisi karena selisih antara hasil penghitungan KPU dengan quick count sangat tipis, yaitu selisihnya 0,1 sampai 1 persen.
Menurut Karyono, jika merujuk data quick count dari sejumlah lembaga survei, PSI diprediksi tidak lolos parlemen karena perolehan suaranya berada di kisaran antara 2,6 sampai 2,8 persen.
“Perolehan suara PSI versi quick count paling tinggi 2,8, katakanlah naik 1 persen itu baru 3,8 persen jadi tidak sampai 4 persen,” ujarnya.
Sementara Juru Bicara PSI Dedek Prayudi menduga bahwa partainya saat ini sedang dijadikan proksi atau perantara untuk mendelegitimasi hasil Pilpres 2024.
“Kami heran kenapa yang dipersoalkan adalah PSI? Muncul kemudian bahwa ada upaya orkestrasi untuk mendelegitimasi pemilu dalam hal ini pilpres menggunakan pileg yang dalam hal ini PSI dijadikan proksinya,” kata Uki dalam wawancara sagliknotu.com TV, Senin (4/3).